Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 7 Rapokalling Makassar, Muhammad Sabri. S.Pd mengatakan sejarah kokoh atau runtuhnya bangsa dilihat dari akhlaknya.
“Sejarah menunjukkan bahwa suatu bangsa akan kokoh apabila akhlaknya kokoh dan sebaliknya akan runtuh apabila akhlaknya rusak. Oleh karena itu, tujuan pendidikan saat ini harus diarahkan pada terbentuknya manusia yang berakhlak mulia (al-akhlaq, al-karimah). Sekarang, banyak sekolah atau lembaga pendidikan lain yang masih berorientasi pada satu aspek kecerdasan, yaitu kognitif atau pada beberapa aspek kecerdasan. Namun, semuanya belum mewakili dalam pembentukan akhlak mulia,” ujarnya.
Apalagi di tengah kondisi bangsa seperti sekarang ini, banyak sekolah yang “mengunggulkan” lembaga pendidikannya, sebagai sekolah unggulan. Ada yang mengunggulkan sarana dan prasarana, tenaga pendidik, hingga kurikulum, Ada pula anggapan bahwa keberhasilan sekolah dalam mendidik anak didiknya dilihat dari kuantitas lulusan. Apabila banyak anak didiknya yang lulus dengan nilai yang baik, sekolah tersebut dinyatakan baik atau unggul, bahkan menjadi sekolah favorit.
Begitu pula sebaliknya, apabila di sekolah tersebut banyak yang tidak lulus, sekolah tersebut dikatakan tidak unggul. Dengan jaminan akan lulus, banyak orang tua yang memasukkan anaknya ke sekolah tersebut. Padahal, beIum tentu semua anak didik yang lulus dari segi akademik (kognitif), lulus juga dari segi afektif (akhlak), imbuhnya.
Selain itu, ia juga mengatakan, seharusnya pendidikan akhlak harus ditekankan kepada peserta didik sejak dini untuk dimanifestasikan dalam kehidupan. Tidak hanya secara teoretis, tetapi juga praktis. Berhasil atau tidaknya pendidikan akhlak di Iihat dari perbuatan yang dilakukan seseorang atau anak didik dalam kehidupannya. Oleh karena itu untuk mencetak lulusan yang berahlak mulia. SMA Muhammadiyah 7 Rapokkaling Makassar menawarkan beberapa program unggulan, seperti; pembinaan karakter, tahfizul Qur’an, hafalan Alquran, sholat duha sebelum proses belajar, sholat fardu berjamaah, serta tadarrus Al-Qur’an sebelum pembelajaran dimulai dan setelah sholat duhur berjamaah.
“Untuk menguatkan pembinaan Ahlak, maka SMA Muhammadiyaah 7 Rapokkaling Makassar juga melakukan pembinaan karakter lewat kegiatan ekstrakuler melaui Ikatan Pelajar Muhmmadiyah (IPM), Pandu Hisbul Wathan, Tapak Suci Muhammadiyah, Tahfisul Qur’an, Pelajar Pencinta Mushallah, Futsal Smuven, Sanggar Seni dan Teater, serta Pasukan Kibar Bendera. Dengan demikian, diharapkan lulusan yang di hasilkan oleh SMA Muhammadiyah 7 Makassar adalah peserta didik yang berahlak mulia, baik terhadap Tuhan maupun terhadap sesama manusia dan alam sekitarnya. Untuk itu, pendidikan akhlak tidak dapat dipisahkan dengan unsur-unsur pendidikan lainnya. Harus ada perpaduan (integrated) antara pendidik, anak didik, kurikulum, dan penunjang keberhasilan pendidikan akhlak lainnya,” tutupnya.
0 Comments