Menurut Kaye Thorne, Kogan Page, 2003 Hybrid learning adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan inovasi dan kemajuan teknologi melalui sistem online learning dengan interaksi dan partisipasi dari model pembelajaran tradisional . metode belajar hybrid merupakan perpaduan antara metode intruksional tatap muka dengan proses belajar secara online.
Dalam desain pembelajaran ini kelas-kelas pembelajaran
tatap muka tradisional dikombinasikan dengan
pembelajaran online berbasis web dan atau pembelajaran
yang dimediasi komputer atau gawai cerdas lainnya.
Blended learning ini sering pula disebut dengan Hybrid
Learning yang pada prinsipnya adalah memanfaatkan
kekuatan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran
online sekaligus menutupi kelemahan-kelemahan dalam
masing-masing pembelajaran.
Pembelajaran tatap muka
mempunyai kelebihan dan tidak dapat digantikan dengan
pembelajaran jarak jauh, begitu pula sebaliknya. Fitur
penting dari hybrid learning adalah bahwa ia tidak
berupaya untuk menggantikan dosen, namun berupaya
untuk membuat pembelajaran lebih efektif. Dari pada
menghilangkan seluruh paradigma teacher-centred,
hybrid learning tetap membuka ruang bagi perkuliahan
esensial (tatap-muka) dalam bentuknya yang tradisional.
Sehingga pembelajaran yang berlangsung akan
merupakan perpaduan (kombinasi) antara kegiatan tatapmuka dan kegiatan online, yang dalam UU Sisdiknas
2003 disebut sebagai dual mode. Model dual-mode
banyak disebut sebagai blended learning, multi channel
learning atau multi access learning.
Fitur penting dari hybrid
learning adalah bahwa ia tidak berupaya untuk
menggantikan dosen, namun berupaya untuk membuat
pembelajaran lebih efektif. Daripada menghilangkan
seluruh paradigma teacher-centred, hybrid learning tetap
membuka ruang bagi perkuliahan esensial (tatap-muka)
dalam bentuknya yang tradisional. Sehingga
pembelajaran yang berlangsung akan merupakan
perpaduan (kombinasi) antara kegiatan tatap-muka dan
kegiatan online, yang dalam UU Sisdiknas 2003 disebut
sebagai dual mode.
0 Comments